Cari Blog Ini

masjid pprm

masjid pprm

Rabu, 20 Juli 2011

pengertian jinas



  Pengertian Jinas
Jenis muhassinat lafzhiyah (memperindah lafazh) yang ketiga adalah Saja’. Saja secara leksikal bermakna “Bunyi” atau “indah”. Sedangkan secara terminoogis Saja’ adalah:
توافق الفاصلتين فى الحروف اللأخير
Artinya: Sajak adalah persesuaian dua akhir kata pada huruf akhirnya.

   Macam-macam Saja’
Saja’ mempunyai beberapa jenis yaitu:
  1. Al- mutharraf
Al-mutharraf menurut definisi para ahli balaghah adalah:
ما اختلفت فا صلتاه فى الوزن واتفقتا فى الحروف الأخير
Artinya :
“ Almutharraf adalah sajak yang dua akhir kata pada sajak itu berbeda dalam wazannya, dan persesuaian dalam huruf akhirnya.”
Contoh firman Allah swt pada surah Nuh ayat 13-14
مَّا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَاراً -١٣- وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَاراً -١٤-
Artinya:
“Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? Dan sungguh, Dia telah Menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian).”
  1. Al-murashasa’
Al-murashasa’ menuurut istilah adalah
ما كان فيه الفاض احدى الفقرتين كلها أو اكثرها مثل ما يقابلها من الفقرة الأخرى وزنا وتقفيتا
Artinya :
“al-murashasa’ adalah sajak yang padanya lafazh-lafazh dari salahsatu rangkaiannya, seluruhnya atau sebagian besarnya semisal bandingannya dari rangkaian yang lain.”
  1. Al-mutawazi’
Almutawazi’ menurut istilah adalah
ما كان اللإتفاق فيه فى الكلمتين اللأخرتين فقط
Artinya :
“al-mutawazi adalah sajak yang persesuaian padanya terletak pada dua kata yang akhirnya saja.”
Contoh firman Allah swt dalam surah al-Ghasiyah ayat 13-14
فِيهَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ -١٣- وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَةٌ -١٤-
Artinya:
Didalamnya ada tahta yang ditinggikan dan gelas-gelas yang terletak didekatnya.”

Saja merupakan suatu bentuk pengungkapan yang bertujuan untuk memperindah lapalnya dengan cara menyesuaikan bunyi-bunyi akhirnya. Namun demikian tidak setiap sajak baik dan indah untuk disimak. Ada beberapa ciri suatu sajak dianggap indah. Saja’ yang indah hendaklah memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a.       Sama faqrahnya, seperti:
فِي سِدْرٍ مَّخْضُودٍ -٢٨- وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ -٢٩-
b.      Faqrah kedua lebih panjang, seperti:
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى -١- مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى -٢-
c.       Yang terpanjang faqrah ketiganya, seperti:
خُذُوهُ فَغُلُّوهُ -٣٠- ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ -٣١-
d.      Bagian-bagian dari kalimatnya seimbang.
e.       Rangkaian kalimatnya bagus dan tidak dibuat-buat.
f.       Bebas dari pengulangan yang tidak berfaedah.
Dengan memperhatikan pengertian saja’, juga jenis dan karakteristiknya, tampak bahwa saja’ mirip dengan jinas. Namun demikian antara keduanya ada beberapa perbedaan, yakni:
a.       Pada jinas kemiripan dua lapazh yang berbeda artinya atau maknanya. Contoh firman allah dalam surah ar-Rum ayat 55:
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا غَيْرَ سَاعَةٍ كَذَلِكَ كَانُوا يُؤْفَكُونَ -٥٥-
Artinya:
“dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak diam (didalam kubur), melainkan sesaat saja.”

Makna al-saad yang pertama adalah hari kiamat, sedangkan yang kedua adalah waktu.
Sedangkan saja’ adalah cocoknya huruf akhir dua fashilah atau lebih.
Contoh:
اللهم أعط منفقا خلفا- و أعط ممسكا تلفا
Artinya:
Ya Allah berikanlah pengganti kepada orang yang berinfaq, dan berilah kerusakan kepada yang tidak mau berimpak.”
b.      Kemiripan pada jinas terdapat pada macam hurup, syakal, jumlah, dan urutannya. Sedangkan kemiripan pada saja’ dilihat dari kecocokan fashilah-fashilahnya baik dalam wazan ataupun hurupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar