Cari Blog Ini

masjid pprm

masjid pprm

Rabu, 20 Juli 2011

muhassinat al-lafzhiyah


  Muhassinat Al-lafzhiyah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa محسّنات اللّفظية yaitu keindahan-keindahan lafazh, dengan kata lain seperti yang dijelaskan dalam kitab Ilmu Balaghoh (Muhsin, 2002: 115) dijelaskan bahwa محسّنات اللّفظية yaitu cara memperindah kalam yang menitikberatkan pada memperindah lafazh.
Dalam pemabagian pembahasannya, محسّنات اللّفظية diabagi pada tiga pokok bahasan, seperti yang dijelaskan dalam kitab Albalaghotu Alwadhihah, tiga pokok bahasan tersebut yaitu :
1.      الجناس    yaitu kemiripan pengungkapan dua lafazh yang berbeda makna.
Dalam Juahr Maknun dijelaskan
منه الجناس وهو ذو تمام  # مع اتحاد الحرف والنّظام
ومتماثلا دعى إن ائتلف  # نوعا ومستوفى اذاالنّوع اختلف
لن يعرف الواحد إلا واحدا# فاخرج عن الكون تكن مشاهدا
Dari sebagian Badi' lafzhi ialah badi' Jinas, yaitu sempurna serta sama huruf dan susunannya. Disebut : mutamassil kalu sama macamnya dan disebut : mustaufi kalau berbeda. Seperti : tidak akan mengetahui orang yang menyendiri kecuali kepada Dzat Yang Esa dan keluarlah kamu dari keadaan makhluk tentu kamu bermusyahadah
الجناس هو أن يتشا به اللفظان في النطق ويختلفا في المعني والجناس نوعان   جناس تام هو ما اتفق  فيه  اللفظان في عدد الحروف  ونوعها و في شكلها  وترتيبها  -   وغير تام هو  ما اختلف  فيه اللفظان في  واحد من الآمور الاربعة المتقدمة  
Jinas adalah dua lafadz yang mempunyai persamaan dalam pengucapan, sedang artinya berbeda. Jinas terbagi dua; jinas tam ( جناس تام) yaitu jika dua lafadz tersebut ghairu tam ( جناس غير تام  ) yaitu apabila di dalam dua lafadz tersebut memiliki perbedaan salah satu dari yang empat’.
Para ahli ilmu badi’ mengemukakan, bahwa gaya bahasa jinas ini dapat meningkatkan keindahan uslub, serta mempercantik ritmenya. Namun yang perlu di ketahui bahwa kelebihan tersebut baru akan terwujud apabila gaya bahasa jinas terjadi secara alami dan tidak di buat-buat.
2.    الإقتباس  . dalam Jauhr Maknun dijelaskan bahwa iqtibas yaitu
تضمين الكلام نثرا أونظما شيئا من القرآن والحديث لا أنّه منه......
Yaitu kalam dengan natsar atau nazhom yang menyimpan sesuatu dari Alquran
Iqtibas ialah mengutip sesuatu dari Al-Quran atau hadis, lalu disertakan ke dalam suatu kalimat prosa atau syair tanpa dijelaskan bahwa kalimat yang dikutip itu dari Al-Quran atau hadis.
Contoh iqtibas:
Abul Mu-min Al-Ashfahani berkata:
لا تَغُرَّنَّكَ مِنَ الظَّلَمَةِ كَثرَةُ الجُيُوشِ وَالأَنصَارِِ، إِنَّمَا يُؤَخِرُهُم لِيَومٍِ تَشخَصُ فِيهِ الآَبصَارُ.
Jangan sekali-kali kamu terbujuk oleh banyaknya pasukan dan pembantu orang-orang penganiaya. Sesungguhnya kami menangguhkan mereka sampai suatu hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelak (Qs. Ibrahim 42).
3.      الشجع . dalam Jauhr Maknun dijelsakan bahwa Syaja' yaitu
توافق الفاصلتين من النثر على حرف واحد
Bersamaan dua fashilah (kalimat akhir) dari natsar dengan satu huruf
Saja’ adalah: cocoknya huruf akhir dua fashilah atau lebih. Sajak yang paling baik ialah yang bagian-bagian kalimatnya seimbang.
Contoh saja’:
اَللَّهمَّ أَعطِ مُنفِقًَاخَلَفًا وَاَعطِ مُمسِكًاتَلَفًا
Ya Allah berilah pengganti bagi orang yang berinfak dan berilah kerusakan kepada orang yang tidak mau berinfak.
Pada contoh diatas kita dapatkan dua bagian kalimat yang huruf akhirnya sama. Kalimat yang demikian disebut dengan saja’. Sedangkan kata yang terakhir dari setiap bagian kalimat disebut fashilah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar