Cari Blog Ini

masjid pprm

masjid pprm

Rabu, 20 Juli 2011

pengertian ilmu badi'

    Pengertian Ilmu Badi'
Dalam kitab Jauhar Maknun karangan Imam Akhdhori ilmu Badi' yaitu :
علم يعرف به وجوه تحسين الكلام بعد رعاية المطابقة و وضوح الذّلالة
Yaitu ilmu untuk mengetahui cara membentuk kalam yang baik sesudah memelihara muthobaqoh dan kejelasan dalalahnya.
علم به وجوه تحسين الكلام # تعرف بعد رعي سابق العوام
ثمّ وجوه حسنه ضربان      # بحسب الألفاظ والمعانى
Ilmu untuk mengetahui cara-cara membentuk kalam yang baik sesudah memelihara tujuan yang lalu (muthabaqoh dan wuduhud-dalalah). Kemudian cara membentuk kalam yang baik itu ada dua macam, yaitu dengan memperhatikan lafadzh dan maknanya.
Penegrtian tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dijelaskan dalam buku Ilmu Balaghoh karangan K.H Wahab Muhsin dimana ilmu Badi' secara bahasa adalah wazan  فعيل dari بدع yang searti dengan isim maf'ulnya, yakni sesuatu yang dibuat tanpa didahului oleh contoh. Sedangkan menurut istilah
علم يعرف به وجوه تحسين الكلام المطابق لمقتضى الحال
Yaitu ilmu untuk mengetahui cara memperindah kalam yang telah sesuai dengan tuntutan keadaan (muthabaqoh limuqtadhol hal).
Senada dengan penjelasan diatas, Dr.Yayaan Nurbayan dalam bukunya Pengantar Ilmu Balaghoh hal 149, menjelaskan bahwa salah satu dari tiga aspek yang menjadi kajian ilmu balaghoh adalah badi'. Objek kajian ilmu ini yaituupaya memeprindah bahasa baik pada tataran lafal maupun makna. Pada tataran lafal biasa disebut muhassinat lafzhiyyah, dan pada tataran makna disebutmuhassinat maknawiyah.
Badi' menurut pengertian leksikal adalah suatu ciptaan baru yang tidak ada contoh sebelumnya. Sedangkan secara terminologi adalah :
علم يعرف به الوجوه والمزايا التى تزيد الكلام حسنا وطلاوة ونكسوه بهاء ورونقا بعد مطابقته لمقتضى الحال ووضوح دلالته على المراد
Yaitu suatu ilmu yang dengannya diketahui segi-segi (metode dan cara-cara yang ditetapkan untuk menghiasi kalimat dan memperindahnya) dan keistimewaan-keistimewaan yang dapat membuat kalimat semakin indah, bagus dan menghiasinya dengan kebaikan dan keindahan setelah kalimat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas makna yang dikehendaki (al-Hasyimi:1994, hlm.177)
Peletak dasar ilmu Badi' adalah Abdullah Ibn Al-Mu'taz (W.274 H). Kemudian ilmu ini dikembangkan oleh Imam Qatadah Bin Ja'far Al-Khatib. Setelah itu diikuti oleh ulama-ulama lainnya seperti Abu Hilal Al-Askari, Ibnu Rusyaiq al-Qairawani (Kairawan), Shafiyuddin al-Hili, dan Ibnu Al-Hijjah.
Hifny bik nashif dalam bukunya”  كتاب قواعد اللغة العربية     “ memberikan defenisi mengenai ilmu badi’ dengan:
علم يعرف به وجوه تحسين الاكلا م المطأ بق لمقتضي الحا ل وهذه الوجوه ترجع الي تحسين المعني و يسمي    با لمحسنا ت المعنوية وما يرجع منها الي تحسين اللفظ يسمي با لمحسنا ت اللفظية
Ilmu badi’ adalah ilmu untuk mengetahui aspek-aspek keindahan sebuah kalimat yang sesuai dengan keadaaan,jika aspek-aspek keindahan itu berada pada makna,maka dinamakan dengan muhassinaat al-maknawiyah. Dan bila aspek keindahan itu ada pada lafadz, maka dinamakan dengan muhassinaat al-lafdziyah’. (www.google.com)
    Pembagian Pembahasan Ilmu Badi'
Ilmu Badi' meninitikberatkan pembahasannya dalam segi-segio keindahan kata baik secara lafal maupaun makna (Nurbayan, 2007: 150).
Secara garis besar pembahasan Badi' dibagi menjadi dua bagian  yaitu :
1.      محسّنات اللّفظية (keindahan-keindahan lafadz)
2.      محسّنات المعنويّة (keindahan-keindahan makna)
Adapun yang menackup pada pembahasan محسّنات اللّفظية ada tiga macam
1)      الجناس
2)      الإقتباس
3)      الشجع . dalam kitab Jauhar Maknun dijelaskan bahea Syaja'
Dalam buku Ilmu Pengantar Balaghoh dijelaskan bahwa pembahasan محسّنات المعنويّة yaitu :
1)      Tauriyah التورية
a.       Tauriyah Mujarodah
b.      Tauriyah Murasyahah
c.       Tauriyah Mubayyanah
d.      Tauriyah Muhayyanah
2)      Musyakalah المشاكلة
3)      Istikhdam إستخدام
4)      Muqobalah
5)      Ta'kid Al-Madh bima yusbih Al-Dzamm
6)      I'tilaf al-lafzhi ma'a al-ma'na
7)      Al-jam'u wa al-tafriq
8)      Husn at-ta'lil
9)      Istihrad dan iththirad
10)  Taujih
11)  Thibaq
12)  Thayy dan nasyr
13)  Mubalaghoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar